Analisis Metode Volumetri

Volumetri adalah analisa kuantitatif yang didasarkan pada pengukuran volume. Pada Analisa Volumetri terdapat beberapa analisa yaitu seperti Analisa Volumetri berdasarkan Titrimetri atau Titrasi dan Analisa Volumetri berdasarkan Gas atau bisa disebut dengan Gasometri. Untuk dapat mengetahui lebih lanjut teman-teman bisa melihat penjelasan video Youtube pada link dibawah ini, Terimakasih.




Komentar

  1. Merujuk dari Sebuah Artikel Jurnal yang membahas terkait faktor-faktor absorpsi pada Volumetri gas dalam analisis berjudul "Tinjauan Proses Penyerapan Gas Karbon Dioksida (CO2)
    Menggunakan Absorben Air (H2O) pada Kolom Absorpsi Jenis Packing" yang diteliti Sylvia et al., 2018 ditemukan bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi absorpsi pada analisis Volumetri gas adalah variasi tinggi isian kolom, jenis isian kolom dan
    waktu kontak antara gas dan pelarut (solvent). Dikarenakan dalam suatu analisis pelarutan suatu analit yang berupa gas dalam pengukuran kadar volume pada suatu tekanan gas pada obat atau suatu senyawa dilakukan dengan uji kelarutan menggunakan kolom pelarut seperti larutan alkanolamin dan juga faktor eksternal yakni kondisi ruang permukaan yang luas dan Peralatan konvensional

    BalasHapus
  2. dari materi Titri metri dan Absorpsi gas yg sudah di sampaikan, manakah yang bersifat lebih praktis dan mudah untuk dilakukan, mengapa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baiklah terimakasih atas pertanyaan, untuk dapat mengetahui lebih praktis mana dan mudah untuk dilakukan itu dapat dilihat dari alat yang digunakannya, yang dimana alat dari titrasi asam basa itu lebih murah dan terjangkau dari pada alat pada metode gas. Pada titrasi asam basa alat yang digunakan adalah buret, labu erlenmeyer dan indikator kimia. Sedangkan pada peralatan absorpsi gas terdiri dari sebuah kolom berbentuk silinder atau menara yang dilengkapi dengan pemasukan gas dan ruang distribusi pada bagian bawahnya. Pada perlakuan titrimetri/titrasi asam basa, titran dilepaskan dari perangkat gelas yang disebut buret yang dimana titran akan sedikit demi sedikit menetes masuk kedalam analit yang berada di dalam labu erlenmeyer. Selama penetesan, akan terjadi perubahan warna pada analit. Ketika sudah terjadi perubahan warna, penetesan titran dapat dihentikan dan kemudian dicatat volumenya. Sedangkan pada perlakuan absorpsi gas, kolom absorbsi dimana ada zat yang berbeda fase mengalir berlawanan arah yang dapat menyebabkan komponen kimia mentransfer dari satu fase cairan ke fase lainnya, terjadi hampir pada setiap reaktor kimia. Proses ini dapat berupa absorpsi gas, destilasi, pelarutan yang terjadi pada semua reaksi kimia. Campuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor diumpankan kebawah menara absorber. Didalam absorber terjadi kontak antar dua fasa yaitu fasa gas dan fasa cair mengakibatkan perpindahan massa difusional dalam umpan gas dari bawah menara ke dalam pelarut air sprayer yang diumpankan dari bagian atas menara. Peristiwa absorbsi ini terjadi pada sebuah kolom yang berisi packing dengan dua tingkat. Keluaran dari absorber pada tingkat I mengandung larutan dari gas yang dimasukkan tadi. Jadi Intinya pada bagian atas dalam absorber (spray) digunakan untuk mengubah gas input menjadi fase cair, pada bagian tengah absorber (packed tower) digunakan untuk memperluas permukaan sentuh sehingga mudah untuk diabsorbsi dan pada bagian bawah absorber (input gas) digunakan sebagai tempat masuknya gas kedalam reaktor.
      Pada metoda absorpsi ini, gas diolah dengan sederet absorben pada suhu dan tekanan yang konstan Perbedaan volume gas sebelum dan sesudah direaksikan dengan pereaksi penyerap menunjukkan jumlah gas yang diabsorpsi, dan jumlah ini biasanya dinyatakan dalam presentase atas dasar volume.
      Jadi dapat disimpulkan bahwa metode volumetri titrimetri/titrasi lebih mudah dan praktis dari pada metode absorpsi gas.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fisikokimia Terkait Parameter Obat Pada Koefisein Partisi

SENYAWA ANTOSIANIN