Fisikokimia Terkait Parameter Obat Pada Koefisein Partisi
Nama : Indis Hilwa Rohmahdana Nim : G1E121057 Kelas : A Link Video Youtube : https://youtu.be/nxg5a-msIVM Pada video kali ini saya membahas mengenai Koefisien Partisi yang dimana dalam penentuan nilai koefisien partisi suatu senyawa obat sangatlah penting untuk mengetahui cara kerja serta akumulasi obat tersebut ketika masuk kedalam tubuh. Semakin tinggi nilai koefisien partisi maka senyawa tersebut semakin mudah larut dalam lemak (lipofil) dan akan mudah menembus membran lipid. Namun jika semakin rendah nilai koefisien partisi maka senyawa tersebut semakin larut dalam air (hidrofil) dan akan mudah diekskresikan melalui ginjal. Untuk dapat mengetahui lebih lanjut mengenai materi Koefisien Partisi, teman-teman dapat melihat video yang berada di bawah ini. Terimakasih.
Pada video anda disebutkan bahwa Spektrofotometri UV-Vis berkaitan dengan penetapan kadar obat yang terkandung. Menurut jurnal Method Validation of Chloramphenicol Analysis in the Shrimp Based on Diazotization Reaction yang terkareditasi SINTA 2 terbitan Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology, menyebutkan bahwa sebelum dilakukan proses penentuan kadar Spektrofotometri UV-Vis, terlebih dahulu subjek yang diteliti pada jurnal tersebut yakni Chloramphenicol terlebih dahulu melewati reaksi diazotasi. Jika kita membandingkan dengan substansi yang anda teliti, mengapa pada ranitidin tidak melewati proses reaksi dengan zat kimia tertentu seperti pada chloramphenicol?
BalasHapusmenurut buku yang saya baca yang berjudul "Analisis Obat Secara Volumetri", diazotasi itu sendiri merupakan titrasi diazotasi yang perlakuannya sangat sederhana dan sangat berguna untuk menetapkan kadar senyawa- senyawa yang mempunyai gugus amin aromatis primer, seperti senyawa- senyawa antibiotik, sulfonamida, dan senyawa-senyawa anestetika lokal golongan asam aminobenzoat. sedangkan pada jurnal yang saya gunakan metode ini didasarkan pada adanya gugus kromofor dan auksokrom pada Ranitidin. nah dari kedua perbedaan ini bisa dilihat mengapa obat ranitidin tidak menggunakan reaksi diazotasi seperti pada jurnal yang anda baca, karena reaksi diazotasi ini hanya digunakan untuk menetapkan kadar senyawa- senyawa yang mempunyai gugus amin aromatis primer saja.
Hapus